Khalid: Pembangunan SKPT Sabang Harus Rampung November 2025

15-04-2025 / KOMISI IV
Anggota Komisi IV DPR RI Teuku Abdul Khalid saat melakukan tinjauan pembangunan kawasan SKPT Le Meulee, Kota Sabang, Provinsi Aceh, Rabu, (9/04/2025). Foto: Hanum/vel

PARLEMENTARIA, Sabang - Anggota Komisi IV DPR RI Teuku Abdul Khalid meminta pembangunan Kawasan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) Le Meulee segera rampung pada November 2025. Menurutnya, pelabuhan tersebut telah ditunggu-tunggu oleh para nelayan karena sangat bermanfaat bagi mereka.

 

"Kenapa kita bangun? Karena nelayan butuh. Tadi disampaikan bahwa November ini akan selesai, dan kita (Komisi IV DPR RI) pertegas lagi bahwa November ini harus benar-benar selesai. Tidak boleh dimainkan (korupsi) itu," tegasnya kepada Parlementaria usai melakukan tinjauan pembangunan kawasan SKPT Le Meulee, Kota Sabang, Provinsi Aceh, Rabu, (9/04/2025).

 

Sebagai informasi, SKPT Sabang dibangun atas kerja sama antara Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan Pemerintah Jepang melalui dana hibah dari Japan International Cooperation Agency (JICA) senilai Rp65,4 miliar. Dana tersebut digunakan untuk membangun fasilitas utama seperti dermaga, breakwater, jalan kawasan, kantor operasional, serta infrastruktur pendukung lainnya.

 

"Memang target pelaksanaannya itu dari tahun 2017 tapi pada nyatanya anggarannya tersendat-sendat. Karena itu kita turun, melihat langsung, bagaimana progres pembangunannya, dan ternyata setelah kita lihat ini pihak Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengatakan bahwa ada keterlambatan juga karena faktor material," ujar politisi daerah pemilihan Aceh itu.

 

Politisi Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya (F-Gerindra) ini menemukan salah satu kendala pembangunan, yakni faktor material. Ia mengatakan, memang persoalan material yang dibutuhkan tidak tersedia di Kota Sabang dan itu mengharuskan pengiriman dari Banda Aceh. 

 

Tapi di samping tu, untuk mendukung aktivitas perikanan nelayan setempat, Komisi IV DPR RI terus mendorong Pemerintah Provinsi Aceh agar pembangunan tersebut bisa selesai sesuai waktu yang telah disampaikan yakni pada bulan November 2025.

 

"Semua nelayan menunggu. Kita pun menunggu. Harapan kita semua yaitu ingin pembangunan ini bisa benar-benar selesai. Sehingga kapal-kapal nelayan bisa merapat dengan mudah tidak harus lagi menunggu air pasang untuk berangkat dan pulang," harap Khalid. (hnm/rdn)

BERITA TERKAIT
Stok Beras Melimpah tapi Harga Tetap Mahal, Daniel Johan: Sangat Ironi!
15-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Belum lama ini Ombudsman RI yang mengungkap temuan adanya tumpukan beras impor tahun 2024 lalu yang sebagian...
Komisi IV Dorong Peningkatan Fasilitas dan Infrastruktur di PPI Tanjung Limau Bontang
13-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Komisi IV DPR RI mendorong peningkatan fasilitas dan infrastruktur di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Tanjung Limau, Kota...
Maros Strategis sebagai Sentra Produksi Beras Nasional
13-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Maros - Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Haryadi menegaskan bahwa Sulawesi Selatan, khususnya Kabupaten Maros, memegang peran...
Pupuk Kaltim Diminta Maksimalkan Manfaat untuk Petani Lokal dan Penyuluh
12-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Bontang - Anggota Komisi IV DPR RI, Slamet, meminta PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) untuk meningkatkan kontribusi langsung bagi...